Sabtu, 25 Juni 2011

Seklumit Cerita tentang GriyaKata

Awalnya dari kecintaan kami terhadap anak-anak, kami terpanggil untuk berbuat sesuatu bagi mereka. Keingintahuan mereka tentang banyak hal, mendorong kami untuk bergerak. Satu gerakan dengan sejuta makna didalam seribu ilmu dengan satu tujuan kami mulai dari awal Agustus 2009.

Konsep awal gerakan kami adalah pendampingan anak dalam dunia pendidikan, menyediakan tempat bagi anak-anak untuk belajar mengetahui dunia. Membangun perpustakaan adalah langkah pertama yang kami tempuh, sebagai wadah untuk mendampingi anak-anak dalam proses belajar.

Lokasinya sekitar 60 KM dari kota Yogyakarta, yakni Dusun Poko, Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi ini kami dapatkan melalui survey, alasannya sangat subjektif yakni berawal dari KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang dilaksanakan beberapa orang teman kami di Kecamatan Ponjong. Dusun Poko terletak ditengah Desa Sidorejo, Desa Sidorejo merupakan desa terbesar di Kecamatan Ponjong. Dukungan penuh dari Kepala Desa Sidorejo Bapak Sakina, SH menjadi sebuah pintu bagi kami untuk masuk dan menjalankan konsep kami.

GriyaKata adalah nama yang kami putuskan untuk ”wadah” konsep bimbingan belajar kami. GriyaKata mempunyai pengertian yaitu sebagai “rumah” bagi siapapun yang ingin berbagi ilmu pendidikan kepada anak-anak. Nama ini diputuskan untuk mengimbangi kegiatan pendirian perpustakaan, yang hendak kami tonjolkan.

GriyaKata adalah sebuah komunitas (kami memutuskan untuk menjadikannya komunitas, karena kami belum mampu untuk melegalkan nama tersebut) yang mempunyai tujuan : (tujuan?)
GriyaKata melangkah dengan tujuan untuk menanamkan dan menumbuhkan minat anak dalam dunia pendidikan, khususnya proses belajar. Mengembangkan kecerdasan anak didalam proses pendidikan formal maupun informal dan mendampingi mereka dalam proses pertumbuhan kecerdasan, minat dalam pendidikan juga menjadi tujuan yang kami rumuskan.

GriyaKata bersifat terbuka bagi siapapun, karena kami sangat ingin mengajak semua masyarakat untuk ikut serta ”berbagi” dalam dunia pendidikan anak-anak, sehingga dalam benak kami hanyalah sebuah pencapaian satu tujuan yang dicapai dalam kebersamaan dengan masyarakat.